Welcome My Blog

Sangat senang sekali bila ada yang ikhlas melihat blog ku yang sederhana ini.

Jumat, 12 Maret 2010

Mengetahui Air tercemar atau tidak

Sifat – sifat yang umumnya diuji dan dapat digunakan untuk menentukan apakah air tercemar atau tidak adalah :

● Nilai pH, keasaman dan alkalinitas

● Suhu

● Warna, bau, dan rasa

● Jumlah padatan

● BOD dan COD

● Pencemaran mikroorganisme pathogen

● Kandungan minyak

● Kandungan Logam berat

● Kandungan bahan radioaktif

# IDENTIFIKASI PENCEMAR :

a. Langsung

Penggunaan panca indera untuk mengidentifikasi adanya pencemaran, misalnya bau, rasa tidak enak, kekeruhan, pertumbuhan tanaman air, dll.

b. Tidak Langsung

Keluhan penduduk dalam mengkonsumsi air dan adanya bioindikator pada perairan.

# SAMPLING

Sampling dilakukan minimal 2 lokasi, yaitu di hulu dimana air diperkirakan belum tercemar dan di muara (hilir) dimana air diperkirakan telah tercemar.

# ANALISIS DATA

1. Turbidity (Kekeruhan) : disebabkan oleh banyak faktor, antara lain debu, tanah liat, bahan organik, dan mikroorganisme. Kekeruhan menyebabkan air menjadi kotor dan tidak jernih. Hal ini mengganggu penetrasi sinar matahari, sehingga mengganggu proses fotosintesis tanaman air. Selain itu bakteri patogen dapat berlindung di dalam atau di sekitar bahan penyebab turbidity tersebut.

2. Temperatur

Temperatur perairan dapat bervariasi tergantung faktor adanya pencemar, misalnya pembuangan air limbah dapat menyebabkan kenaikan temperatur perairan sehingga mengganggu kehidupan biota air. Pengukuran temperatur dapat dilakukan dengan menggunakan air raksa dan dapat langsung dilakukan diperairan atau lokasi sampling.

3. pH

Konsentrasi ion hidrogen dalam suatu perairan dapat dinyatakan dengan pH. Organisme sangat sensitif terhadap perubahan ion hidrogen. Air limbah pertambangan dan pertanian mengakibatkan tingginya kadar ion hidrogen sehingga membahayakan kehidupan biota air. Tingginya konsentrasi ion hidrogen menunjukkan perairan bersifat asam. Pengukuran pH dapat menggunakan pH meter atau kertas lakmus. Pengukurannya juga dapat langsung dilakukan di lokasi sampling.

4. Dissolved Oksigen (Oksigen Terlarut)

DO merupakan parameter penting untuk mengukur pencemaran air.

DO dapat diukur dengan menggunakan DO meter. Sebelum melakukan pengukuran dengan DO meter, sebaiknya dilakukan kalibrasi meter sehingga arus listrik yang dicatat sebanding dengan konsentrasi O2 .

5. Biological Oxygen Demand (BOD)

Yaitu banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme pada waktu melakukan proses dekomposisi bahan organik yang ada di perairan.

Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik dan mikroorganisme mati.

6. Total Solid

Terdiri dari bahan terlarut (dissolved solid) dan tidak terlarut (suspended solid) yang ada di air. Adanya bahan-bahan tersebut menyebabkan kualitas air tidak baik, menimbulkan berbagai reaksi dan mengganggu estetika.

Pengukuran total solid dilakukan dengan cara penyaringan kemudian pengeringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar